MOTIVASI

Jumat, 29 Oktober 2010

KASIH SAYANG

Apalah arti perbedaan dibandingkan dengan persamaan diantara kita. Bukankah kita sama-sama membutuhkan sesuap nasi tanak dan setegu air segar demi memenuhi kebutuhan lapar dan dahaga? Kita juga sama-sama menangis dikala bersedih dan tertawa dikala berbahagia. Kita sama-sama gemetar ketika ketakutan melanda dan tergelak ketika kegembiraan menerpa. Kita sama-sama berkeringat di bawah terik matahari, dan menggigil ditelan dinginnya malam. Tidakkah kita melihat begitu banyak persamaan sampai-sampai muskhil kita menghitungnya?

Lalu mengapa secuil perbedaan yang dipicu oleh keinginan, hasrat dan nafsu menyangsikan semua persamaan kita? Mengapa kita seolah memiliki lebih banyak waktu untuk mengais-ais perbedaan, meggores-goreskan garis pemisah, memamcang bendera kami dan kamu. Tidak cukupkah satu persamaan di antara kita berikut ini memupuskan kegigihan untuk mempertahankan warna-warni itu. Bukankah kita sama-sama membutuhkan kasih sayang?

BERSYUKURLAH PADA APA SAJA

Anda wajib menyukuri apapun yang menimpa Anda. Ini bukan masalah keberuntungan. Bersyukur senantiasa menuntun Anda menyingkirkan sisi negatif dari hidup Anda. Orang lain mungkin mengatakan bahwa Anda tidak realistik. Namun sikap Anda sebenarnya jauh lebih realistik. Yaitu membebaskan diri Anda dari kecemasan atas kesalahan.

Bersyukur mendorong Anda untuk bergerak maju dengan antusias. Tak ada yang meringankan hidup Anda selain sikap bersyukur. Semakin banyak Anda bersyukur semakin banyak Anda menerimanya. Semakin banyak Anda mengingkari semakin berat beban yang Anda jejalkan pada diri Anda. Kebanyakan orang lebih terpaku pada kegagalannya kemudian mengingkarinya. Sedikit sekali yang melihat pada keberhasilannya lalu mensyukurinya. Karena Anda tak akan berhasil dengan menggerutu dan berkeluh kesah. Anda berhasil karena Anda berusaha. Sedangkan Anda berusaha karena Anda melihat sisi positif. Hanya dengan bersyukurlah sisi positif itu tampak di pandangan Anda.

CERMIN POSITIF

Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain itu gampang. Namun kritik yang didasari mencari-cari kesalahan orang laintak mungkin dapat mempermudah keadaan. Anda tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga Anda untuk menilai apakah orang lain berbuat slah atau benar, karena itu sangat mudah. Yang sulit adalah melihar kesalahan diri sendiri. Waspadalah bila Anda begitu pandai mengkritik, jangan-jangan Anda tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan sebuta – butanya orang adalah mereka yang tak bisa menangkap cahaya kebenaran.

Sekali Anda gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan orang lain, Anda tergoda untuk mendapatkan yang sebesar kerikil. Begitu juga seterusnya sehingga tanpa sadar Anda telah menciptakan gunung kesalahan orang. Orang tak pernah suka berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya. Maka dari itu janganlah Anda menjadi bayangan atas kesalahan orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi baik Anda sendiri.